Pages

Friday, May 26, 2017

INDIKATOR ISTRI PROFESIONAL: Jadi Tukang Pijit!

Tahun 2017 ini bisa dibilang adalah waktu yang saya rencanakan untuk fokus mempersiapkan diri sebagai ibu. Setelah 5 –hampir 6- tahun pernikahan, saya merasa inilah saatnya program menjadi ibu harus lebih diseriusi. Tidak sekadar tentang program kehamilan, tetapi juga tentang program membangun peradaban. Al ummu madrasatul ‘ula kan?

Sehubungan dengan hal itulah, saya kemudian mengikuti program matrikulasi Institut Ibu Profesional (IIP) yang diselenggarakan secara online, yeaayyy!!! (tapi remedial karena sebelumnya saya belum memenuhi kualifikasi untuk lulus di program yang sama -_-"). Saat ini sudah memasuki pekan ke-2 pembelajaran.

Ada sedikit cerita di balik pengerjaan NHW ini. Supaya hasilnya lebih akurat, indikator yang akan disusun sebaiknya ditanyakan kepada para stakeholders. Berhubung stakeholders saya baru Pak Suami, maka saya tanyakanlah kepada Pak Suami istri apa sebenarnya yang beliau harapkan dari diri istrinya ini. Jawabannya adalah PIJIT, wkwkwkwk :P Hanya itu. Memang banyak yang mengakui kalau pijitan saya enak, wkwkwk. Eitss, disclaimer yang saya pijit semua perempuan ya… kecuali suami dan bapak saya. Kadang kalo sedang iseng ada teman yang kecapekan ato nggak enak badan, suka saya pijit meski sebentar. Nah, balik lagi ke harapan suami. Masa’ cuma berharap pijitan dari istri? Saya pun berusaha mengorek-ngorek harapan lainnya. Karena saya sedang dinas di luar kota, ya sudahlah ya… sulit sekali untuk mencari tahu apa saja sebenarnya harapan beliau pada saya. Berhari-hari memaksa via wa pun jawabannya masih berupa kode-kodean yang kemudian saya terjemahkan di dalam tabel indikator di bawah ini (untuk peran saya sebagai istri).

Nah, indikator yang lain… Itu semua merupakan hasil perenungan saya. Dan Voilaaa, ternyata indikator ini sangat sejalan dengan target-target saya untuk tahun 2017. Jadi lebih terbayang lah perbaikan apa yang harus saya lakukan di 2017 J

Yang utama tentu saja, lebih sering jadi Tukang Pijit Pak Suami, hehehe :D
Gakpapa lah ya, kalau ada penganut paham "istri idaman itu yang pinter masak buat suami", saya jadi penganut paham istri idaman suami saya saja, "Istri idaman itu yang rajin mijitin suami" hehe :P
Saya jadi nggak sakit hati gara-gara saya nggak pinter masak, hehe.
Nah, kalo kamu yang juga istri, yuk cari tau seperti apa istri idaman versi suamimu :)


CHECKLIST INDIKATOR PROFESIONALISME PEREMPUAN

NB: checklist ini diisi mingguan :)

Friday, May 19, 2017

Belajar Menulis Lagi :)

Hello world!!

Ada yang kangen sama tulisan saya? Nggak ada kayaknya ya. Yang ada malah pada nanya, "Emang situ nulis apa?" *nyengir* :D

Oke, kali ini saya mau cerita kalau sebelumnya saya nggak lulus di Kelas Matrikulasi Institut Ibu Profesional (MIIP) karena hanya mengumpulkan sebagian PR saja dari sejumlah PR yang diberikan, hehe... Kebiasaan buruk banget ini mah, nggak tuntas kalau mengerjakan sesuatu. Oleh karena itu, kemudian saya memutuskan untuk ikut kelas Remedial MIIP. Berusaha menuntaskan sesuatu yang sudah saya mulai. Semoga kali ini bisa konsisten.

Seperti pada kelas MIIP, di kelas remedial ini pun Pe-eR mingguannya juga diberi nama NICE HOMEWORK (NHW). Pekan ini temanya adalah Adab Menuntut Ilmu. Seru lho belajar di MIIP. Sebenarnya sederhana saja yang kita pelajari tapi manfaat banget, insyaAllah. Tapi ya gituuuu deeeh. NHW-nya bikin mikiiiir *dengan nada Cak Lontong*

Dari pertanyaan pertama aja ya, bingung mau jawab apa. Ok, here we go!

1.    Tentukan satu jurusan ilmu yang akan Anda tekuni di universitas kehidupan ini.
Di kelas MIIP (sebelum remedial) saya menjawab ilmu konsisten. Tapi setelah dipikir lagi, sepertinya jawaban saya berubah. Saya ingin menekuni ilmu di bidang penulisan. Entah kenapa tiba-tiba ingat dengan cinta pertama, dunia literasi.

2. Alasan terkuat apa yang anda miliki sehingga ingin memiliki ilmu tersebut.
Selain karena alasan cinta pertama, saya sangat ingin memiliki ilmu tersebut karena saya merasa itu dunia saya. Walaupun yaaa.... walaupun... saya udah jarang nulis lagi. Tapi saya merasa menjadi diri saya sendiri saat saya bisa menulis, yang tidak sekadar menulis tentunya. Menulis yang bisa memberikan manfaat untuk orang lain. Itulah kenapa saya merasa perlu mempelajari ilmu di bidang penulisan. Agar tulisan saya lebih memberikan manfaat kepada orang lain, baik karena kontennya maupun juga karena cara menulisnya.


3.    Bagaimana strategi menuntut ilmu yang akan anda rencanakan di bidang tersebut.
Strateginya apa ya.... Yang pasti berlatih menulis (lagi) di blog. Me-review  materi-materi yang pernah saya ikuti sebelumnya di beberapa kelas penulisan. Saya itu bisa dibilang rajin ikut kelas online tapi jarang praktiknya. Tobat deh... Semoga momen Ramadhan ini bisa membuat saya makin rajin, hehe... Bukan apa-apa tapi saat Ramadhan, kerjaan kantor lumayan berkurang load-nya, mungkin...saya bisa berlatih menulis untuk urusan di kantor? Hmm... kita coba yaa... Oiya... tidak lupa juga harus banyak membaca :D

4.    Berkaitan dengan adab menuntut ilmu, perubahan sikap apa saja yang anda perbaiki dalam proses mencari ilmu tersebut.
Ini pertanyaan termudah, tapi menjalankannya paling susah.
a. Ikhlas

b. Bersungguh-sungguh
c. Konsisten (belajar dan berlatih).
Udah itu aja. Dikit kalimatnya tapi pastiiiii buanyaaaakkk yang harus dilakukan. Semangaaatttt!!!! :)

Mudahkan, Ya Allah....

Sampai jumpa di tulisan saya berikutnya :)