Pages

Monday, October 7, 2013

Menjadi Hafizh Al-Qur'an dengan Otak Kanan, Panduan Sistematis dan Aplikatif


Judul                       : Menjadi Hafizh Al-Qur'an dengan Otak Kanan,
                                   Panduan Sistematis dan Aplikatif
No. ISBN                 : 978-602-8399-20-3
Penulis                     : Dr. Abdullah Mulham
Penerjemah            : Hidayatullah S.Ag, Al Hafizh
Penerbit
                 : Pustaka Ikadi
Tanggal terbit        : Februari 2013 
Halaman                  : 198

***

Seperti buku-buku lainnya tentang menghafal Al-Qur'an, buku ini -tentu saja- dipenuhi dengan berbagai motivasi agar kita menghafal Al-Qur'an. Tetapi satu hal yang berbeda, hal yang menurut saya paling menarik dari buku ini apabila dibandingkan dengan buku-buku lain yang sejenis adalah buku ini diawali dengan Bab "Bagaimana Saya Harus Memulai?" Sesuai dengan judulnya, benar-benar panduan yang sistematis dan aplikatif.

Sewaktu membaca halaman-halaman awal buku ini, saya sangat menikmati membaca paragraf demi paragraf. Mula-mula pembaca diajak untuk memahami bahwa menghafal Al-Qur'an adalah sebuah kenikmatan, bukan sebuah beban yang sulit untuk dilaksanakan. Pembaca digiring untuk mengubah mindset-nya mengenai menghafal Al-Qur'an, bahwa menghafal Al-Qur'an adalah impian besar yang tidak bisa tidak diraih oleh setiap muslim. Pemaparan-pemaparan dari penulis yang  mengalir dan bahasanya yang sederhana sangat mengena dan membuat saya mengiyakan hampir setiap apa yang diungkapkan penulis. Dalil-dalil mengenai keutamaan menghafal Al-Qur'an memang tidak dibahas panjang dan mendalam seperti pada buku-buku lainnya yang sejenis, namun ada satu poin yang saya catat lekat dalam memori saya: 

Menghafal Al-Qur'an adalah megaproyek yang tidak mengenal bahasa kegagalan
Kendala yang sering ditemui dalam menghafal Al-Qur'an adalah melupakan hafalan lama apabila sudah menginjak hafalan baru. Istilah kerennya, hanya pindah hafalan dan bukan punya hafalan baru. Inilah hal yang biasanya ditakuti para penghafal Al-Qur'an dan membuat para penghafal Al-Qur'an tidak bergerak untuk menambah hafalannya karena takut hafalan yang lama akan hilang. Yang membuat saya bersemangat, penulis tidak menghakimi bahwa lupa sama dengan gagal. Banyak joke yang sering kita dengar, "Banyak menghafal banyak lupa, sedikit menghafal sedikit lupa, karena itu tidak usah menghafal saja." Dengan bahasa yang indah, penulis mampu memotivasi pembacanya untuk tetap menambah hafalan meski sedikit dan banyak lupa. Pastinya, dengan tetap berusaha mengulang-ulang hafalan yang lama.

Dua bab terakhir membahas mengenai prinsip-prinsip utama dan langkah-langkah praktis dalam menghafal Al Qur'an. Secara umum, isinya hampir sama dengan kebanyakan buku sejenis, namun dengan pengungkapan yang berbeda. Saya pribadi, merekomendasikan buku ini untuk dibaca, baik yang belum mempunyai keinginan untuk menghafal Al-Qur'an dan -terutama- mereka yang memiliki impian besar menghafal Al-Qur'anul Karim. InsyaAllah, buku ini dapat menjadi salah satu bekal kita dalam mewujudkan megaproyek yang tak pernah mengenal bahasa kegagalan!

Nilai buku ini : bintang empat dari lima :)

1 comment:

  1. ketemu juga blog nya mbak renchan, aku tungguin lho mbak :D

    tulisannya bagus, jadi minder mode on :O

    ReplyDelete