Pages

Monday, February 6, 2012

Sudah Pantas Belum Ya???


gambar dari sini

Kemarin sore, saya dan suami berbelanja ke sebuah supermarket di bilangan Rawamangun. Jadwal berbelanja bulanan memang selalu kami lakukan di akhir pekan awal bulan. Rencana sebenarnya, kami ingin pergi siang hari supaya tidak terlalu ramai. Namun karena satu dan lain hal, akhirnya kami baru pergi sore hari.

Seperti biasa, supermarket ini sangat ramai di sore dan malam hari. Apalagi kalau weekend, untuk memilih-milih belanjaan saja kadang sampai berdesakan, juga antrian di kasir yang sampai berjubel. Setelah mengambil barang-barang yang hendak dibeli di daerah alat-alat kebersihan, saya mampir sebentar ke counter kosmetik untuk membeli facial foam. Suami saya biarkan menunggu di tempat lain.

Eh, tiba-tiba seorang anak laki-laki berbaju kuning berumur tujuh atau delapan tahunan mendekat kepada saya. Dia merapat ke sebelah kanan saya, saya coba bergeser ke kiri. Dia malah nempel ke tangan saya, mirip anak yang akan mulai merajuk pada ibunya. Hehe, dalam hati saya tertawa. Pasti dia mengira saya ibunya. Soalnya sembari nempel-nempel dia memang tidak melihat saya, melainkan melihat ke arah lain. Akhinya saya tanya pada anak itu, "Adek mau beli apa?" Kaget mendengar pertanyaan saya, dia pun menoleh ke arah saya. Lalu pelan-pelan menjauh. Ayah si anak yang mengetahui kejadian itu lantas tertawa dan menggoda si anak tadi. "Kamu pikir itu Mami ya?" Anak laki-laki tadi meninggalkan ayahnya yang masih tertawa dan mencari ibunya. Lalu dia menempel pada ibunya, persis seperti tadi waktu "menempel" pada saya. Hihihi... Padahal cukup berbeda, ibunya lebih tinggi dan tidak memakai jilbab seperti saya. Si anak yang malu, pura-pura tidak mendengar godaan ayahnya.

Kejadian seperti ini tidak sekali dua kali saya alami. Kalau saya tidak salah mungkin lebih dari empat kali terjadi hal seperti ini. Pernah waktu saya silaturrahim ke rumah salah seorang Saudari, seorang anak laki-laki berjalan mundur dan tiba-tiba tidur-tiduran di pangkuan saya. Begitu dia melihat wajah saya, dia pun menyadari saya bukan ibunya. Dia memperhatikan saya dan merasa aneh. Lalu bangun pelan-pelan dan segera pergi mencari ibunya. Pernah juga di suatu tempat, seorang anak perempuan memanggil saya, "Ummi... Ummi..." Nampaknya dia ingin menunjukkan sesuatu pada ibunya dan malah keliru menarik-narik baju yang saya pakai. Lalu saya tanya, "Kenapa Sayang?" Si anak yang bingung melihat saya segera berlari menjauh dan mencari ibunya. Hihihi...

Sepulang dari belanja saya bercerita pada suami mengenai kejadian tersebut, suami pun tertawa. Saya lantas bertanya, "Berarti aku udah pantas jadi ibu ya? Hihihi..." Kami sama-sama tersenyum. Aamiin, semoga Allah segera menambahkan satu rezeki lagi :) 

Sejujurnya, saya sudah tidak sabar untuk merasakan takjub dengan hadirnya seorang bayi yang tidur dan bermain di dalam perut saya. Lalu menimang-nimang dan menciuminya setiap saat setelah dia terlahir ke dunia. Ah, tapi bukankah setiap hal yang indah akan Allah tunjukkan pada waktu yang indah pula? Jadi, sabar saja :)

Doakan kami yaaa...

Friday, February 3, 2012

Di Dunia Apakah Kita Sekarang???

Di dunia apakah kita sekarang??? Pertanyaan ini seringkali menggelayuti benak saya setiap melihat berita di TV ataupun di internet. Beritanya semakin hari semakin aneh. Banyak juga yang semakin mengerikan... Seperti kemarin malam. Saya pikir di Indonesia saja yang beritanya aneh-aneh, ternyata di negara lain tidak jauh beda. Di antaranya, Mesir dan Yaman.

Berita yang pertama tentang bentrok antar suporter sepak bola di Mesir. Ceritanya setelah dua klub sepak bola di sana bertanding, suporternya saling ejek hingga kemudian saling serang. Saya tidak memperhatikan nama klubnya apa, tidak pula memperhatikan suporter mana yang menyerang duluan karena saking terhenyaknya dengan korban peristiwa rusuh tersebut. Bentrok antar dua kubu suporter klub sepak bola saja bisa menewaskan 74 orang!!! Helloooo... sedemikiankah murahnya nyawa orang? Berakhir tragis di lapangan sepak bola hanya karena hal sepele yang seharusnya tidak perlu terjadi apabila kedua belah pihak mampu menjaga emosinya. Astaghfirullah...


Lalu berlanjut dengan berita yang kedua, krisis keamanan di Yaman. Diberitakan bahwa di Yaman terdapat perdagangan senjata api secara bebas. Bahkan terdapat pasarnya! Dan gilanya, pasar senjata api di sana macam pasar ikan di sini. Senjatanya dipajang dan siapapun boleh membeli dengan harga yang murah. Senjata api yang paling murah harganya berkisar empat juta rupiah!!! Dengan empat juta rupiah, seseorang sudah bisa mengancam nyawa banyak orang. Astaghfirullah... Tapi mungkin yang paling seram adalah adanya seorang anak kecil yang menjual peluru di pasar tersebut. Saya taksir usianya sekitar 14 atau 15 tahun mungkin. Dan tau berapa harga termurah untuk sebutir peluru di sana??? Menurut reporter yang meliput, harga satu butir peluru termurah adalah enam ribu rupiah!!! Masya Allah... Benar-benar dunia yang semakin aneh!!! Semurah itukah harga nyawa manusia?

Tak jauh dengan kedua negara tersebut, di Indonesia beberapa waktu terakhir ini keamanan juga sudah mulai menjadi barang mahal. Banyak bentrok di sana sini, banyak kejahatan yang merenggut nyawa orang...
Hal yang sangat besar sampai hal yang sangat kecil pun dapat menjadi sebab pertumpahan darah antar manusia, bahkan mungkin kadang melibatkan mereka-mereka yang tidak bersalah. Ah... saya hanya mampu bertanya, "Di dunia apakah kita sekarang???"

Di dunia apapun kita sekarang, jangan sampai Allah sedikitpun kita lupakan.
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
"Aku berlindung kepada kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk-Nya." (HR Muslim)


gambar dari sini