Hello 2015!!!
Padahal 2015 sudah kelewat 21 hari dan baru sekarang say hello... *tepokjidat*
Dan parahnya, selama 2014 tidak ada satu tulisan pun yang saya hasilkan dari blog ini. Hmmm... Jadi curiga ke diri sendiri, jangan-jangan saya posting di blog hanya 1 tahun sekali pas pergantian tahun masehi. Reny, please back on the track! Sejujurnya saya merindukan masa-masa dulu di mana saya rajin menulis. Rasanya saat-saat rajin menulis, banyak hal sia-sia yang bisa saya redam untuk tidak dilakukan.
Lagi-lagi saya akan mulai mencoba kembali menulis dengan apa adanya kemampuan saya. Semoga ada hikmah terserak dalam tulisan ini yang bisa diambil, sekecil apapun. Semoga tulisan ini tidak menjadi kesia-siaan belaka bagi sahabat yang sudah berkenan membaca.
Yak, here we go!
Tahun 2015 ini diawali dengan tugas kuliah yang menumpuk dan banyak impian -entah obsesi entah ambisi lebih tepatnya- yang belum tercapai. Tidak terasa hampir setahun saya kembali duduk di bangku kuliah. Menyenangkan, semangat, bosan, lelah, dan libur silih berganti. *random* Di luar itu semua, tentu luar biasa bersyukur mendapat kesempatan untuk bisa kuliah lagi, gratis pulak :D Setelah kuliah, ternyata persepsi saya tentang tugas belajar agak berubah, hehe. Tadinya saya pikir saya bisa mulai jadi istri dan ibu wanna be- rumah tangga yang baik dengan lebih sering ada di rumah. Kenyataannya, saya malah jarang ada di rumah karena saya ngekos. Frekuensi bertemu dengan suami juga hampir sama kecuali jika saya sedang libur. Malah belakangan ini lebih banyak di kos, sementara suami di rumah (Depok). Pupus sudah bayangan mengantar (baca : melambaikan tangan dari pintu rumah) dan menyambut suami saat berangkat dan pulang kerja. Mungkin perlu dimunculkan istilah baru SDR alias Short Distance Relationship untuk mewakili kondisi saya dan suami saat ini :)
Bagaimanapun, besarnya impian yang hendak kita wujudkan memang menuntut pengorbanan yang besar. Beda dengan impian yang biasa saja, misal impiannya mau minum jus alpukat... :p ya tinggal beli aja jus alpukatnya di tukang jualan jus, cuma 8rebu. Paling ditambah capek jalan untuk sampai ke sana. Akhirnya memang harus menganggap ini adalah salah satu harga yang harus dibayar supaya saya bisa tambah pinter. Jadi, ngga boleh mengeluh yaa ketika memang harus berkorban untuk mendapatkan apa yang kita impikan :)
Oiya, sebenarnya yang ingin saya bicarakan di postingan kali ini adalah tentang tema kultumnya Febriyanti Almeera. Kalo belum tahu siapa dia, silakan googling yaa... Salah satu kultumnya Febriyanti Almeera di yutub ada yang berjudul (kalo ga salah) "Great Muslimah". Nah saya mau sedikit mengulas kultumnya. Di situ dibilang bahwa kadang ketika ada orang-orang yang hebat dan sukses di sekitar kita, kita jadi suka bertanya-tanya... "Kok bisa sih dia begitu? Gimana caranya ya jadi seperti dia?" atau mungkin parahnya ada yang sampai dengki, berharap apa yang didapat saudara/saudarinya dihilangkan oleh Allah, naudzubillahi min dzalik jangan sampai terjerumus dalam perasaan seperti itu. Poin kultumnya, sebenarnya cara untuk menjadi hebat juga adalah dengan melakukan 3 langkah ini secara berurutan:
1. Fokus to Allah
Kita fokuskan diri kepada apa-apa yang Allah cintai dan sukai, lalu kerjakan-kerjakan dan kemudian perbanyak mengerjakannya. Kita juga fokus kepada apa-apa yang Allah tidak sukai, lalu tinggalkan-hindari-dan jauhi. Intinya, apa yang bisa membuat Allah ridha kepada kita, kerjakanlah!
2. Fokus to meFokus kepada diri sendiri bukan berarti egois. Fokus kepada diri sendiri adalah mengenali diri kita sebaik-baiknya. Tahu apa yang menjadi tujuan hidup kita, kelebihan, kekurangan, bagaimana kondisi kita saat ini, dan lain sebagainya seputar diri kita. Setelah mengenali diri, maka kita bisa mengoptimalkan diri untuk menghebatkan diri.
3. Fokus to the others
Berikutnya, fokus kepada orang lain. Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain. Bukan kata saya lho itu... Itu kata Rasulullah jauh berabad-abad yang lalu. Cari deh biografi orang besar yang nggak memberi manfaat untuk orang lain, ada nggak?
Hebat, seperti halnya enak-murah-mahal-jauh-dekat- adalah hal yang sifatnya relatif. Tidak ada ukuran pasti tentang apa itu yang disebut hebat. Tapi satu yang pasti, yuk rajin menghebatkan diri di hadapan Allah :)
Sepakat apa sepakat?!
Note:
Kultum versi aslinya bisa dilihat di sini ya... Kalo nyang tulisan di atas itu sepemahaman saya aja :D
No comments:
Post a Comment