Duluuuuu sekaliiiiii -supaya meyakinkan bahwasanya hal ini sudah cukup lama- saya pernah punya mimpi untuk menjadi seorang enterpreneur (padahal dulu nulisnya pengusaha). Pengusaha apa? Belum terpikir, tapi yang jelas definisi saya waktu itu pengusaha adalah orang yang bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Sayangnya seiring berjalannya sang waktu, saya merasa tidak punya bakat untuk menjadi seorang pengusaha. Emmm... saya merasa sama sekali enggak pede dan terlalu pemalu *yang terakhir mungkin banyak yang meragukan. Begitulah yang terjadi sampai kira-kira enam bulan yang lalu.
Tiba-tiba saja, saya terdorong untuk menuliskan kembali cita-cita saya dari masa lampau itu. Menjadi pengusaha. Pengusaha apa? Apa saja yang bisa diusahakan, selama memberikan manfaat untuk banyak orang :) Ting! Rasanya, semangat saya menyala-nyala dari ujung kaki sampai ujung kepala. Si cita-cita rupanya tidak sabar untuk segera direalisasikan.
Kapan hari, saya belajar jualan bros dan kawan-kawannya. Alhamdulillah cukup laku, terbukti sebenarnya bahwa saya punya jiwa dan bakat berwirausaha. Terus -karena masih punya penyakit tidak pede- saya mencoba mengajak teman untuk jualan baju anak. Alhamdulillah, respon pasar yang cukup positif sedikit demi sedikit mengusir ketidakpedean saya untuk menjadi pengusaha sejati.
Suami sangat mendukung penuh usaha saya sampai rela menyerahkan BB-nya sebagai tumbal (baca: alat) berdagang. Belakangan saya juga membaca beberapa buku tentang berwirausaha. Hasilnya, saya makin mencintai dunia wirausaha. Sungguh banyak hal yang saya pelajari selama belajar menjadi pengusaha. Dalam lima tahun mendatang, saya berharap bisa menjadi bagian dari solusi kemacetan Jakarta dengan bekerja dari rumah. Dengan memanggil cita-cita saya dari masa lampau, menjadi pengusaha. Eh, ralat deh biar makin keren... menjadi enterpreneur :)
No comments:
Post a Comment